Cool Orange Pointer Glitter

Cerita Dewasa - Karena Uang Kontrakan Kurelakan Diriku




Dewa Poker - Aku begitu merasakan kecewa dengan suami ku lantaran aku harus melayani nafsu teman-teman nya demi bisa membayar hutang suami ku kepada teman nya .

Pernikahan itu sendiri memang berlangsung mewah untuk seukuran desaku. Orangtua dion adalah petani tembakau. dion anak kedua dari tiga bersaudara. dion bersekolah di kota Semarang sejak kecil hingga lulus SMU. Ratih namaku, Sejak kecil hingga tamat SMU aku bermukim di Salatiga.

Orangtuaku nyaris tak pernah mengajakku bepergian, bahkan kota Semarang dan Yogyakarta kuketahui lewat wisata sekolah. di desa, aku digunjingkan sebagai perawan tua karena hingga usia 27 tahun aku belum juga mendapat jodoh.

“Ratih, umurmu sudah tua, kok belum dapat jodoh juga. Kamu akan bapak jodohkan sama anak teman Bapak ya,” kata Bapakku suatu kali. “Inggih Pak, kulo nderek mawon,” jawabku menyetujui usulan Bapak.

Dua bulan kemudian undangan pernikahanku sudah beredar, namun tak sekalipun aku bertemu dion, paling hanya lewat foto yang dibawa oleh Bapakku. “Dion belum bisa cuti kerja, nanti saja cutinya diambil sekalian hari pernikahan,” alasan Bapakku saat kutanya kenapa dion tak bertandang ke rumah kami. Kan aku ingin berkenalan dengan calon suamiku.

Pernikahan kami berjalan lancar, tetamu banyak berdatangan membawa kado bermacam-macam, hampir sebagian besar alat rumah tangga. Kami juga menanggap wayang kulit, pertunjukan kesenian Jawa Tengah yang didalangi oleh Ki Bondo ahli pewayangan di desa kami. Pokoknya pernikahan kami meriah dan berkelas untuk ukuran desa kami.

Malam usai pernikahan, dion tak menyentuhku. “Aku lelah, ngantuk. Aku meh turu,” tegasnya langsung tertidur. Aku hanya diam dan malu karena harus berbagi ranjang dengan pria yang baru kukenal tadi pagi saat akad nikah. Dalam diam kupandangi wajah dion, berwajah persegi empat, dengan rahang tegas, rambut sedikit berombak. Dengkuran kecil mengiringi tidur lelapnya.


Hanya tiga hari dion di rumah, kemudian diajaknya aku ke kota Semarang menuju kediamannya. dion kontrak disebuah rumah kecil tanpa halaman dan mempunyai satu kamar tidur, satu ruang tamu, dapur sekaligus ruang makan dan satu kamar mandi. Cukuplah rumah itu bagi kami berdua. Sejak menikah praktis aku di rumah saja, dion berangkat kerja pagi dan pulang pukul tujuh malam. dion mengaku bekerja di perusahaan garmen, entah bagian apa.

Baru dua bulan pernikahan, dion di PHK karena order garmen perusahaannya tempat bekerja mengalami kesulitan. Banyak pesanan yang datang dari Amerika dibatalkan, alasannya Amerika sedang dilanda krisis keuangan. Hal tersebut berdampak pada perusahaan tempat dion bekerja. dion bersikukuh tak mau pulang ke Desa.

“Kita harus ke Jakarta, mengadu nasib di sana. Kita akan tinggal di rumah teman-teman saya. Pokoknya kamu diam dan ikut saya,” tegas dion meyakinkanku. Yang namanya istri ya nurut suami, apalagi aku tak bekerja, jadi tak ada alasan untuk menolaknya.

di Jakarta kami tinggal di bilangan Tanjung Priok, menumpang di sebuah rumah kontrakan milik Eko, teman dion. di rumah tersebut hanya dion yang membawa istri, yang lain lajang. Yang tadinya dion perhatian dan terlihat mencintaiku kini mulai berubah. Apalagi sejak tiap malam dion bermain kartu dengan teman-temannya. Jika kuingatkan untuk tak berlama-lama bermain kartu, dion malah marah.

“Tih, seharian aku berjalan kaki putar-putar cari lowongan kerja, tak satupun diterima. Aku hanya menghilangkan lelah dengan bermain kartu,” urainya. Aku terdiam dan rebahan di kamar menunggu dion.

Hingga suatu hari dion mendadak masuk kamar dan mendekapku erat sambil berbisik “sayang, tolonglah suamimu ini. Aku kalah main kartu. Aku berusaha untuk mengalahkan Eko namun makin hari kekalahanku makin besar hingga lima juta. Jika tak kubayar kita akan diusirnya dari rumah ini, tolonglah aku Tih….”

“Bagaimana bisa mas? Uang kita hanya tinggal tiga setengah juta, dan k upayakan untuk makan seirit mungkin agar mencukupi kebutuhan makan kita, Mas dion kan belum dapat kerja. Bagaimana mungkin kita membayarnya, dengan apa mas?” mulai terisak sekaligus kebingungan menerpaku.

Ratih sayangku, kali ini mas benar-benar meminta tolong padamu, biarkan Eko tidur denganmu malam ini hingga besok pagi. Utang tersebut akan lunas,” papar dion. Aku tak mampu berkata-kata. Aku menangis lirih, tapi hanya inilah yang dapat membantu suamiku dari masalahnya. Aku mengangguk pelan menyetujui permintaannya.

Malam itu, Eko masuk kamar, dan berdiam diri di sebelahku. “Bukan seperti ini Tih, bukan permintaanku Tih, tapi suamimu yang mengusulkan sebagai pelunas hutangnya. Aku tak bisa membiarkanmu terlibat dalam hutang suamimu, Ratih,” parau suara Eko.

“Aku menyetujuinya kok Mas Eko, tapi besok pagi seluruh hutang mas dion lunas ya,” bisikku tak kalah parau. Entah siapa yang memulai, kami berpagutan dan saling menindih, berguling tanpa suara. Jujur saja, malam itu aku mendapat kenikmatan luar biasa yang diberikan oleh Mas Eko.


Dengan tangannya, dengan lidahnya, Mas Eko memuaskanku. Subuh aku terbangun dan memintanya lagi dan Mas Eko memberiku kepuasan tak berkesudahan dan mas eko pun mengakui bahwa memek ku ini sangat berbeda dengan yang lain karena masih rapet.

Sesekali karena aku sudah sering melayani mas eko , terkadang aku meminta mas eko untuk melayani nafsu ku,dikarenakan mas eko jago sekali membuat aku horny dan memek ku sangat nikmat ketika kontol mas eko dimasukan

“Mas dion, aku tak mau membahasnya. Aku sudah berkorban melunasi hutangmu, jangan bertanya-tanya lagi tentang tadi malam,” hardikku kesal kepada Mas dion saat dia menanyakan perihal yang kukerjakan tadi malam bersama Mas Eko.

Ternyata, pembayaran hutang tersebut tak berhenti hingga disitu. Kawan-kawan Mas dion yang lain membujuk suamiku agar aku melayani hasratnya dengan bayaran satu juta semalam. Mas dion setuju karena hingga berbulan ini dia belum mendapat pekerjaan. Kami terjepit masalah ekonomi namun dengan cara ini kesulitan keuangan kami dapat teratasi sementara.

Maka hampir setiap malam aku melayani teman-teman Mas dion yang kos di rumah kontrakan Mas Eko, aku menikmati belaian setiap pria tersebut. Aku menikmati cumbuan panas itu. Aku belajar bercinta dengan selusin pria. Dan tiap malam pria-pria tersebut meniduriku minimal dua kali. Aku mendapatkan uang yang cukup hingga mampu untuk pergi mencari kontrakan rumah sendiri.

Setelah aku pindah rumah, aku tak lagi melayani jasa seksual pria hidung belang. Aku menjadi istri setia kembali, toh Mas dion sudah bekerja sekarang walaupun hanya sekedar supir pribadi seorang pengusaha China. Tapi gaji, bonus dan tunjangan kesehatannya cukup untuk menghidupi kami.

Aku dan Mas dion tak sekalipun pernah membahas kejadian tersebut hingga kini. Kami melupakannya.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Hilang Perawan Saat Interview Kerja




Dewa Poker - Saat lulus SMA aku gak meneruskan pendidikanku. Bekerja mencari uang sudah jadi pilihanku. Banyak pengalaman kerja yang aku dapatkan dari yang menjadi pelayan toko penjaga konter semua sudah kurasa.Memenuhi kebutuhan rumah membantu ibuku yang hanya buruh cuci dan setrika. Aku memiliki satu adik yang masih bersekolah di bangku sekolah menengah pertama. Ayahku sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Ibuku tulang punggung keluarga jadi mau nggak mau aku harus membantu segala kebutuhan yang ada di rumah. Aku memiliki paras yang cantik kulitku juga putih.

Aku selalu mudah memperoleh pekerjaan, selain penampilanku aku juga pandai berbicara dan menarik perhatian orang. Namun kini aku bekerja di sebuah klinik kecantikan. Padahal aku hanya lulusan SMA gak seperti teman-temanku yang pernah berkuliah dan memiliki pengalaman tentang perawatan wajah. Dulu awalnya interview dengan Pak Kevin yang punya Klinik kecantikan.

Aku memberanikan diri untuk mengirim lamaran di klinik tersebut. Ya aku PD aja percaya jika aku lolos dan bisa bekerja di klinik itu. Penampilanku yang rapi dan menarik perhatian itu membuat aku semakin percaya diri. Waktu interview selama 3 hari dan semua terlewatkan dengan sangat lancar. Apalagi saingan aku wajah dan penampilannya jauh berbeda denganku.

Aku lebih cetar tentunya, setiap kali datang interview semua orang selalu saja memandangiku dari atas hingga ke bawah. Hari ke-3 itu penentuan diterima atau gaknya. Dan saat itu harus berhadapan dengan pemilik klinik yaitu Pak Kevin. Ntah kenapa biasanya aku dapat nomor awal tetapi ini paling akhir. Aku menunggu berjam-jam namun aku harus tetap sabar.

Satu persatu masuk untuk wawancara langsung dengan pemilik klinik itu. Kira-kira 30 0rang sudah memasuki ruangan itu. Masih tersisa 10 lagi rasanya udah kucel make-up ku. Aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan memakai make-up kembali supaya Fresh. Seger rasanya udah nggak lengket lagi dan kembali dengan ke-PD an ku,

“nona Weny ….” Terdengar suaraku dipanggil dengan lantang

Aku memasuki ruangan yang hanya ada Pak Kevin pemilik klinik. Ketika awal masuk aku berjabat tangan dengannya, tampak wajahnya memandangiku dengan sedikit aneh.
Memegang tangangku juga lama sekali setelah itu aku duduk dan diamelepaskan tanganku,

Ketika aku duduk dia masih saja memandangiku dengan tajam. Pria yang kira-kira ber umur 35 tahun itu sepertinya aneh karena selalu memandangiku dengan penuh makna. Aku hanya menundukkan kepala saja, pakaian yang aku kenakan memang seksi sesuai kriteria yang diinginkan. Mungkin dia terpesona dengan kecantikan ku,--

“Dengan mbak Weny ya, cantik sekali…”

“Iya pak..hhe terimakasih pak…”

Sekitar 30 menit pak Kevin mewawancarai aku. anehnya lagi pertanyaannya gak sesuai dia bertanya yang menurutku gak begitu penting. Karena lebih kepada kepribadiank namun aku tetap menjawab semua pertanyaannya dengan baik. Sorotan matanya begitu tajam, aku semakin gak mengerti apa yang dia pikirkan. Aku memang berpenampilan sexy dengan lipstick yang merah merona. Cerita Sex Perawan


Penampilan yang sangat pas jika bekerja di klinik ini.
“Mbak Weny sebenarnya untuk ada satu lagi sessionnya, yaitu cek kesehatan. Disini banyak berhadapan dengan pasien yang berbeda-beda keluhannya. Alat yang digunakan juga gak sembarang alat. Takutnya kesehatan mbak Weny kurang mendukung..”

“Oh gitu ya pak.. saya nurut saja pak yang penting saya bisa diterima sebagai karyawan disini..”

“Silahkan berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan saya cuci tangan terlebih dahulu ya mbak…”

Ternyata pas aku lihat papan namanya pak Kevin itu seorang dokter. Pantes aja dia mau ngecek kesehatan tubuhku. Aku langsung saja berbaring ditempat tidur itu. Pak Kevin gak kunjung datang aku gelisah kedinginan ACnya terasa banget. Terdengar pak Kevin sedang mengunci pintu dan kemudian mendekati aku,--

“Sebelumnya maaf ya mbak..,” tangan pak Kevin membuka kancing bajuku

Kala itu aku memakai kemeja, jas ketat dan rok mini. Toketku yang besar terlihat menonjol dan aku memakai rok yang sangat mini. Dia membuka kancing bajuku yang paling atas dan memasukkan stetoskop dia sentuh-sentuh dadaku dengan alatnya itu. Terus dia menekan alatnya, heran ngeceknya kok lama sekali. Semakin kebawah mengenai toketku aku merasa geli.

Aku juga pernah periksa ke dokter tapi ini kok lama sekali. Pak Kevin sepertinya ada maksud lain,

“Seksi, putih, bersih dan kenyal…” ucap pak Kevin

“Maksdunya pak????????”

“Kamu sexy aku suka deh sama kamu…” tangannya membelai wajahku

“Apa-apaan ini pak jangan seperti ini pak…” ucapku dengan ketakutan

“Udah nurut aja sama bapak nanti kamu pasti saya terima sebagai karyawan disini…”

“Jangan pak..jangan lakukan ini…”

Tampaknya Pak Kevin gak menghiraukan perkataanku. Dia langsung mendekati dan wajahnya berada didepan wajahku. Aku tampak ketakutan dengan wajah ganas pak Kevin. Bibirnya semakin dekat dengan bibirku dan akhirnya dia mengecup bibirku.

Aku gak bisa menolaknya karena saat itu aku ketakutan dan yang ada dipikiranku aku harus bekerja disini. Terpaksa aku hanya terdiam sementara bibirku terus di kulum dengan lembut. Sesekali kepalaku bergerak dan ciuman itu lepas , namun pak Kevin menarik wajahku kembali dia menciumi bibirku. Tangannya membuka kancing bajuku yang masih tertutup. Posisisex.com Dari atas hingga ke bawah sehingga aku gak mengenakan baju. Dinginny ruangan membuat aku badanku terasa kaku. Sepertinya dia sengaja membuat ruangan ini dingin,.

“Tenang saja Weny malam ini aku akan menghangatkan tubuhmu…”

Aku masih saja terdiam, kemudian pak Kevin meraba toketku. Kedua tangannya meraba-raba toketku hingga tubuhku bergetar karena sangat geli. Lalu dia mendekatkan wajahnya di depan kedua toket dan langsung saja menciumi dengan penuh kenafsuan,

“Aaaaaahhhhhh pak….aaaahhhhhhh……”

Aku sedikit mendesah karena merasakan kenikmatan. Sebelumnya aku pernah melakukan hubungan seks dengan mantan pacar aku. Lama-lama aku merasakan kenikmatan dengan berbagai belaian pak Kevin. Tanpa perlawanan apapun aku hanya terbaring dengan manja. Pak Kevin berada diatasku sebelumnya ida melepas pakaiannya.--

Walaupun sudah berumur pak Kevin tampak gagah ketika gak mengenakan baju. Aku lihat kulitnya juga bersih mulus semulus kulitku. Aku lihat k0ntol pak Kevin mulai tegak ketika dia hanya mengenakan celana dalam. Ntah aku juga horny saat itu melihat ke gagahan pak Kevin. Setelah itu pak Kevin langsung saja membuka bra ku dan langsung menciumi toketku.


Putting susuku dijilati dengan lidahnya. Tubuhku semakin bergetar dibuatnya melayang,

“Aaahhhhhhhh….aaaaaaaahhhhhhh….pak….aaaahhhhh…..ooohhh….aaahhhhh……”

Kedua toketku dijilati hingga aku lemas kemudian dia mengulumnya. Seperti bayi yang menyusu ibunya pak Kevin begitu beringas,

“Aaaaagggghhhhhhh…..pak……ooohh…..aaaggghhh….oohhhhh…paaakkk….aaagghhhh….”

Desahan yang bisa aku ucapkan terus dia mencoba membuat aku semakin horny.
Tubuhku dibelai dengan sangat lembut dan bibirnya semakin turun kebawah. Pusarku diciumi tubuhku semakin menggeliat manja,

“Aaahhhhh…pak……aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh……”

Lalu dia meraba melepaskan rok miniku secara perlahan. Tangannya meraba-raba vaginaku dari atas hingga ke bawah. Aku semakin tak kuasa menahan hawa nafsu yang sangat memuncak itu. Memek ku terlihat dengan sedikit bulu jembutku. Jemarinya membuka lipatan demi lipatan vaginaku aku mendesah keras,

“Aaaaaaaaaaahhhhhhhhh……pak…..aaaaaaaahhhhh nikkmaaatt ahhhh….”

Jemarinya menyusuri bagian demi bagian dan akhirnya salah satu jarinya bisa masuk kedalam lubang vaginaku. Jarinya berhasil masuk dan berputar-putar didalam aku merasaka kenikmatan hingga mengluarkan cairan dari vaginaku,

“Oooohhhh…aaahhh…..aaaaaaahhh….ooohh…..aaaaaakkkhhh…lagi pak….aaaahhhh”

K0ntol pak Kevin memanjang dan siap untuk beraksi. Tampak dia melepaskan jemarinya dan mendekatkan k0ntol tepat didepan mulutku. Dia meminta aku mengulum k0ntol besarnya. Aku memasukkan k0ntol itu ke dalam mulut dan aku kulum dengan lembut, Cerita Seks

“Ooohhh enak sekali….aaahhh lebih masukkk lagi aaaaahhhhh….”

Tangan pak Kevin menekan kepalaku agar lebih menunduk dan seluruh k0ntolnya mausk ke dalam mulutku. Sambil aku kocok k0ntolnya dia tampak merasakan kenikmatan yang lebih. Dengan tiba-tiba dia melepas k0ntolnya dan dia gesek-gesekkan di vaginaku. Perlahan dia masukkan k0ntolnya ked alma lubang kenikmatanku.--

Perlahan tapi pasti karena sudah gak perawan lagi vaginaku mudah untuk dimasuki,

“Aaahhhhhhh…..aaaahhhhh…..aaaaahhh………”

Dia menekan k0ntolnya agar masuk kedalam vaginaku. Masuklah seluruh batang k0ntol pak Kevin ke dalam vaginaku. Dia menekan terus k0ntolnya hingga mentok ke dalam vaginaku,

“Aaaahhhh…oohhh aakkkhbhhh pak….aaaahhh…ooohhh…terus pak….”

Kakiku diangkat ke atas dan mengangkang lebar. K0ntolnya keluar masuk membuat aku semakin memuncak. Tangan pak Kevin gak henti-hentinya meremas toketku dengan keras. Tubuhku menggeliat manja saat itu. Gerakan semakin keras k0ntol seras gak bisa keluar lagi, tertancap di dalam vaginaku. Keringat bercucuran dingin berubah menjadi kehangatan,

“Ooohhhhh….aaahhh…
.ooohhh…aahhh…ooohhhhhhhhhh………”

Aku beberapa kali mengeluarkan cairan dari vaginaku. Terlihat sangat basah aku sangat merasakan kenikmatan yang lebih. Tak lama kemudian pak Kevin menegeluarkan pejuhnya,Cerita Sex ABG

“Cccccrrrrooooootttt….ccccrrrrooooootttt…..cccrrrrooootttt………”

Pejuh itu keluar dan dia semprotkan dibibir dan tubuhku. Aku menelan sedikit pejuh yang menempel di bibirku. Tubuhku banyak pejuh sehingga terasa sangat lengket. Aku segera bangun dan membersihkan tubuhku sembari menggunakan pakaian kembali. Akupun dipastikan bekerja di klinik itu dengan gaji yang lumayan. Sejak saat itu aku dan pak Kevin sering melakukan hubungan seks dan kemudian aku diberi uang olehnya.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Perawanku Direnggut Calon Suamiku




Dewa Poker - Cerita ini berawal dari aku yang saat ini sudah bertunangan dengan seorang pria pilihan orang tuaku, mas Dika namanya dia sudah bekerja sebagai salah satu pegawai bank swasta. Dan dari yang aku dengar mas Dika sudah memiliki rumah sendiri, namun hal itu tetap tidak membuatku untuk menaruh hati padanya.

Karena saat ini juga aku masih berhubungan dengan Rendra pacar yang telah dua tahun menemaniku, selama berhubungan dengan Rendra aku merasa kalau dia laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab. Tidak pernah sekalipun Rendra menjamahku sepertinya yang telah banyak di lakukan oleh anak muda sekarang.

Karena itu aku menjadi sangat menyayanginya karena dengan begitu aku tahu kalau Rendra juga begitu mencintaiku dengan tulus. Hari ini aku di ajak keluar oleh mas Dika, karena takut pada ancaman kedua orang tuaku akhirnya akupun mau ikut dengan tunanganku itu. Dia membawaku ke sebuah pesta yang di adakan oleh temannya.

Disana aku di kenalkan pada teman-temannya oleh mas Dika, aku lihat mas Dika orangnya supel, dia banyak teman namun meski begitu aku tidak suka padanya meskipun usia kami tidak jauh berbeda. Karena meski dia sudah bekerja usianya sudah 26 tahun sedangkan aku masih 22 tahun, pikiranku tetap berada dengan Rendra.

Hingga saatnya untuk pulang karena pesta telah usai, tapi bukannya membawaku pulang ke rumah mas Dika membawaku ke rumahnya yang dia huni sendirian karena orang tuanya tinggal di rumah mereka sendiri. Mas Dika menyuruhku untuk masuk. Akupun mengikutinya aku masuk dan duduk di ruang tamunya, sementara itu mas Dika masuk kedalam rumahnya dan dia keluar dengan membawa minuman,

“Ayo di minum Ranti.. jangan sungkan bukankah disini juga bakalan jadi rumahmu..” Aku diam tanpa senyum sedikitpun , aku bersikap begitu biar dia mengerti kalau aku tidak mencintainya.

Sebelum aku pulang dari rumah mas Dika hujan turun dengan derasnya, karena dia tidak membawaku pulang juga akhirnya akupun berkata,

“Kalau mas Dika nggak mau nganter Ranti biar Ranti pulang sendiri..”


Dia bangun dari duduknya, lalu menarik tanganku dan akupun jatuh dalam pelukannya. Mas Dika langsung mendaratkan bibirnya dan seraya menguncinya dengan bibirnya yang aku rasa begitu hangat. Mungkin karena kedinginan aku sempat menikmati ciuman itu, namun akhirnya aku sadar dan aku mendorong tubuh mas Dika.

“Jangan mas.. aku nggak suka kamu Ranti sudah ada pacar..”

Mas Dika agak marah dari tatapan matanya, dia mendekat padaku,

“Ranti aku suka kamu dari dulu.. dan aku sudah berniat menjadikan kamu istriku..” Katanya.

Namun aku tetap mundur dan dia pun semakin mendekat hingga akhirnya kami kembali berciuman, kini tangan mas Dika begitu erat mendekap tubuhku. Dia melumat bibirku dengan lembutnya dan desah nafasnya begitu berat terdengar

“UUuuhhhhhffff…. aaaaahhhhh… Raaaantiii.. saaaayaaang.. jangaaan katakaaan kalau kamu mencintai orag lain…” Lirihnya.

Dia beralih ke leherku sedangkan tangannya yang begitu fasih meraba-raba area tubuhku yang sensitif. Hingga aku pun merasa hasratku juga bangkit, apalagi aku seorang wanita yang belum pernah melakukan hal ini, meski tanganku mendorong tubuh mas Dika namun pada akhirnya dia pun bisa melepas bajuku dan kini terlihat dengan jelas tubuh mulusku di depannya.

Aku hendak pergi dari sana namun mas Dika mendekap tubuhku lalu dia membenamkan wajahnya tepat di memekku,

“OOouugggghh….. maaaas…. aaaagggghhh…. aaagggggghh… aaaggghh.. ”

Nikmatnya di perlakukan seperti ini oleh mas Dika, kini aku bukannya menolaknya malah aku membiarkan dia menjamahku, dan hal ini benar-benar baru pertama kali aku lakukan.

Kini mas Dika kembali berdiri dan dia membopong tubuhku dan dia rebahkan di atas sofa masih di ruang tamunya. Aku lihat dengan mata yang sedikit terpejam dia memasukkan kontolnya dalam memekku

“OOouuugghh… aaaaagggggghhh… aaaaaagggghh… aaaaaggggghh.. aaaaagggggghh.. aaaaaagggggghh.. Raaanti.. saaayaaang….” Desah mas Dika sambil bergerak perlahan.

Di atas tubuhku setelah menemukan sedikit kesulitan tadi, memekku masih sempit karena belum pernah melakukan hal ini sebelumnya. Tapi akhirnya mas Dika bisa juga menerobosnya

“Ooouuuggggghhhhh…. oooouuuugggggghh… maaaas…. aaaagggghh… aaaagggggghh…. aaaagggggghh.. aaaaggghhh..”


Kini aku yang mendesah saking nikmatnya merasakan hal ini. Mas Dika terus bergerak namun dia menatap wajahku hingga mata kami bertatapan,

“Saayaaang.. mas akan tanggung jawab… Ranti mas benar-benar suka kamu sayang.. dan itu dari dulu… aaaggggghh… aaaggggghh… sayaaang…”

Katanya sambil terus bergerak hingga akhirnya diapun semakin cepat bergerak di atas tubuhku, aku sudah tidak menggambarkan rasa nikmat yang aku rasakan. Mungkin ini yang sering orang bilang kalau bersetubuh itu begitu nikmatnya. Tiba-tiba tubuh mas Dika mengejang dan dia pun mengerang keras,

“Ooouuugggghhhh… oooouuugghh… Raaanti… aaaaggggghhh… aaaaggggghhh..”

Rupanya mas Dika mencapai puncak kepuasan, dia memeluk tubuhku dan menekan lebih dalam kontolnya hingga akhirnya terkulai lemas di atas tubuhku. Dia memeluk tubuhku namun aku yang sadar tidak berani menatapnya, ada banyak rasa bergejolak dalam hatiku. Antara menyesal dan juga kecewa namun aku juga tidak dapat memungkiri kalau baru saja mendapatkan pengalaman yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya.

Dan mas Dika pun mengantarku pulang selama dalam perjalanan berkali-kali dia mengatakan menyesal dan meminta maaf padaku. Bahkan mas Dika menawarkan aku untuk segera melangsungkan pernikahan, namun aku segera membantahnya dan menolaknya. Sesampainya di rumah aku begitu takut kalau-kalau Rendra akan mengetahui apa yang telah terjadi padaku, bagaimana kalau dia tidak lagi mencintaiku.

Akupun menangis malam itu ingin rasanya datang hari esok, aku ingin segera bertemu dengan Rendra. Tepat jam 7 pagi aku sudah berada di depan kamar kost Rendra, hari ini kuliah memang siang. Tapi aku ingin segera menemui kekasih hatiku ini, aku tahu dia bakalan terkejut karena aku jarang main ke sini paling tidak hanya mengantarnya di depan tempat kost ini.

Setelah mengetuk pintunya dan agak lama juga dia membuka pintu saat itu aku melihat Rendra dengan masih males membuka matanya. Diapun terkejut melihatku dan berkali-kali mengucek matanya,

“Raaanti..” Katanya terkejut

“Iya kenapa .. ku kangen sayang..” kataku.

Aku masuk kedalam kamarnya, namun kini bukan Rendra yang terkejut melainkan aku yang jauh lebih terkejut. Di atas tempat tidur Rendra ada seorang cewek yang masih setengah telanjang dan lebih terkejut lagi ternyata dia Desi sahabatku sendiri.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Perawanku Pecah Ketika Digangbang Kasar




Dewa Poker - Cerita ini dimulai dari disekolah aku mempunyai seorang teman akrab cewek bernama Shafira. Dia orangnya lumayan cantik, meski lebih pendek dariku namun dia sering sekali gonta-ganti pacar. Shafira memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yang minim sehingga terlihat seksi… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!

Oia namaku Laily, waktu darmawisata sekolah ke Cibubur, aku dan dia sekamar, dan 4 orang lain. 1 kamar memang dihuni 6 orang, namun sebenarnya kamarnya kecil banget… Aku dan Shafira sampai berantem sama guru yang mengurusi pembagian kamar, dan alhasil, kami pun bisa memperoleh villa lain yang sedikit lebih jauh dari villa utama. Disana, kami berenam tinggal dengan 1 kelompok perempuan lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa laki-laki.

“Laily, lu udah beres-beres, belum?” tanya Shafira waktu dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sembari menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dengan Jakarta.

“Belum, ini baru mau beres-beres.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak.

“Nanti aja, deh. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Shafira santai.

“Boleh juga…” gumamku sembari bangun dan menemaninya jalan-jalan.

Kami berkeliling melihat-lihat pasar lokal, villa utama dan tempat-tempat lain yang menarik. Di jalan kami bertemu dengan Ringgo, Rahadi, dan Yudha yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.

“Mau kemana, Yud?” sapa Shafira.

“Eh, Shafira. Gw sama yang lain mau pindahan nih ke villa laki-laki yang satunya, villa utama udah penuh sih.” Ringgo yang menjawab.

“Lo berdua mau bantu, nggak? Gila, gw udah nggak kuat bawa semuanya, nih.” Pintanya memelas.

“Oke, namun yang enteng ajaaa…” jawabku sembari mengambil alih beberapa barang ringan. Shafira ikut meringankan beban Rahadi dan Yudha.

Sampai di villa laki-laki, aku bengong. yang bener aja, masa iya aku dan Shafira harus masuk ke sana? Akhirnya aku dan Shafira hanya mengantar sampai pintu. Yudha dan Rahadi bergegas masuk, sementara Ringgo malah santai-santai di ruang tamu.

“Masuk aja kali, Shafira, Lail.” Ajaknya cuek.

“Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Shafira diam aja.

“Shafira! Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aku mengenalinya sebagai suara Feri.

“gw boleh masuk, ya?” tanya Shafira sembari melangkah masuk sedikit.

“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak laki-laki dari dalam. Shafira langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Di dalam anak-anak laki-laki sekitar delapan orang, kalo Ringgo yang diluar nggak dihitung, lagi asyik nongkrong sembari main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang,

“Eh, ada perempuan!! Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aku dan Shafira langsung mundur sembari tertawa-tawa. Aku langsung mengenali delapan orang itu, Yudha, Rahadi, Feri, Kiki, Dana, Ben, Agam, dan Roni. Semua dari kelas yang berbeda-beda.

Tak lama, aku dan Shafira sudah berada di antara mereka, bercanda dan cerita-cerita. Shafira malah dengan santai tiduran telungkup di kasur mereka, aku risih banget melihatnya, namun diam aja. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Shafira.

“Shafir… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Rahadi bercanda.

“Siapa berani, ha?” tantang Shafira bercanda juga. Namun Kiki malah menanggapi serius, tangannya naik menyentuh bahu Shafira. Perempuan itu langsung memekik menghindar, sementara laki-laki lain malah ribut menyoraki. Aku makin gugup.

“Shafir, bener ya kata gosip lo udah nggak perawan?” kejar Roni.

“Kata siapa, ah…” balas Shafira pura-pura marah.

Namun gayanya yang kenes malah dianggap sebagai anggukan iya oleh para laki-laki.

“Boleh dong, gw juga nyicip, Shafir?” tanya Dio.


Shafira diam aja, aku juga tambah risih. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Agam menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Bingung karena diimpit mereka, aku memutuskan untuk tidak bergerak.

“gw masih perawan, Laily juga… kata siapa itu tadi?” omel Shafira sembari bergerak untuk turun dari kasur. Namun ditahan Roni.

“Gitu aja marah, udah, kita cerita lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sembari mengelus-elus rambut Shafira.

Aku tahu Shafira dulu pernah suka sama Roni, jadi dia membiarkan Roni mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah waktu dirangkul pinggangnya.

“Lail, lo mau dirangkul juga sama aku?” bisik Agam di telingaku.

Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Shafira. Tanpa menunggu jawaban, Agam memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Agam membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang.

Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain. Ringgo bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi.

“gw juga mau, dong!” Yudha dan Kiki menghampiri Shafira yang juga lagi dipeluk Roni, sementara Rahadi, Ben, dan Ringgo menghampiriku.

Berbeda denganku yang menjerit ketakutan, Shafira malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh laki-laki yang mulai kegirangan itu.

“Jangan!” teriakku waktu Ringgo mencium pipi, dan mulai merambah bibirku.

Sementara Ben menjilati leherku dan tangannya mampir di dada kiriku, meremas-remasnya dengan gemas sampai aku kegelian. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Rahadi menjilati pusarku. Ternyata mereka telah mengangkat pakaianku sampai sebatas dada.

Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, namun sia-sia. Kulirik Shafira yang sedang mendapat perlakuan sama dari Roni, Yudha, dan Kiki, bahkan Dana telah melucuti celana jins Shafira dan melemparnya ke bawah kasur.

Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus badanku. Percuma aku menjerit-jerit, akhir-nya aku pasrah. Melihatnya, Agam langsung melucuti pakaianku, dan mencupang punggungku. Feri dan Ringgo bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam.

Aku kagum juga melihat dada Feri yang bidang dan harumnya khas laki-laki. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat waktu dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas.

Aku membalas ciuman Feri sembari menikmati bibir Rahadi yang tengah mengulum buah dadaku yang ternyata sudah terlepas dari pelindungnya. Kemaluanku terasa basah dan gatal.

Seolah mengetahuinya, Ringgo membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil. Sedikit risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh laki-laki itu, namun aku sudah mulai keenakan.

“Ssshh…. aaakhh…” aku mendesis waktu Rahadi dan Ben melumat buah dadaku dengan liar.

“Mmmh, buah dada lo montok banget, Laiiiil…” gumam Ben.

Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil waktu kurasakan sapuan lidah di bibir memekku.

“Cihuy… Laily emang masih perawan…” Agam yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai.

“Ougghh… jangan Gam…” desahku waktu kurasakan kenikmatan yang tiada tara.

“gw udah kebelet, niih… gw perawanin ya, Lail…” Tak terasa, sesuatu yang bundar dan keras menyusup ke dalam memekku, ternyata kontol Agam sudah siap untuk bersarang disana. Aku mendesah-desah diiringi jeritan kesakitan waktu ia menyodokku dan darah segar mengalir.

“Sakiiit…” erangku.

Agam menyodok lagi, kali ini kontolnya sudah sepenuhnya masuk, aku mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok memekku. Aku mengerang nikmat.

“Ssshh… terusss… yaaa, akh! Akh! Nikmat, Gam! Teruuss… sayang, puasin gw… Ougghh…”

Sementara bokong Agam masih bergoyang, laki-laki lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan kontol mereka yang sudah tegang ke bibirku.

“gw dulu ya, Lail… nih, lu karaoke,” ujar Ringgo sembari menyodokkan kontolnya ke dalam mulutku.


Aku sedikit canggung dan kaget menerimanya, namun kemudian aku mulai mengulumnya dan mempermainkan lidahku menjelajahi barang Ringgo. Ia mendesah-desah keenakan sembari merem-melek. Sementara Ben masih menikmati buah dadaku, Rahadi kelihatannya sudah mulai beranjak ke arah Shafira yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku.

Bedanya, kulihat Shafira sudah nungging, ala doggy style, kemaluan Dana tengah menggenjot memeknya dan buah dadanya yang menggantung sedang dilahap oleh Kiki, sementara mulutnya mengoral kontol Yudha.

Shafira kelihatan amat menikmatinya, dan laki-laki-laki-laki yang mengerumuninya pun demikian. Beberapa waktu kemudian, kulihat Dana mencapai klimaks, dan kemudian Ringgo yang keenakan kontolnya kuoral juga mencapai klimaks dalam mulutku, aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya.

Mendadak, kurasakan memekku banjir, ternyata Agam sudah mencapai klimaks dan menembakkan air maninya di dalam memekku, laki-laki itu terbaring lemas di sampingku, untuk beberapa menit, kukira ia tidur, namun kemudian ia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu.

Kini, memekku sudah diisi lagi dengan kontol Beni. Kontolnya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mataku terbelalak terpesona. Beni menyodokkan kontolnya dengan pelan-pelan sebelum mulai menggenjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang.

Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongkahan bokongku turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan badanku jadi milik mereka.

“Ougghh…. ssshh… terus, teruuusss sayaaang… akh, nikmat, aaahhh…” erangku keenakan.

Toketku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Ringgo. Ia memainkan puting buah dadaku dan mencubit-cubitnya dengan gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas,

“Ougghh… teruuuss… entot gw, entooott gw teruuss! gw milik luu… aakhh…!!”

“Iya sayyyaangg… gw entot lu sampe puasss…” sahut Ben sembari mencengkeram bokongku dan mempercepat goyangan kontolnya.

Ringgo juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Agam telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, melilitkan lidah dengan sangat liar, dan klimaksnya waktu gelombang kenikmatan melandaku sampai ke puncaknya.

“Aaakkhh…. gw mau…!” Belum selesai ucapanku, aku langsung mencapai klimaks.

Ben menyusul beberapa waktu kemudian, dan memekku benar-benar banjir. Badan Ben langsung jatuh dengan posisi kontolnya masih dalam jepitan memekku, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Agam yang tak peduli dengan keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Ringgo yang menggosok-gosokkan kontolnya di buah dadaku dengan nikmat.

Beberapa waktu kemudian, Agam pun mencapai klimaks lagi. Agam jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Ringgo tanpa belas kasihan memasukkan kontolnya ke memekku, dan menggenjotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Agam.

Selang beberapa waktu Ringgo mencapai klimaks dan jatuh menindihku dengan kontolnya masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemudian tertidur. Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Shafira, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Beni dan Agam yang masih menciumi sekujur badanku.

Selama tiga hari kami disana kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak terhitung lagi berapa kali kontol mereka mencumbu memekku, namun aku menikmati itu semua. Bahkan, bila tak ada yang melihat, aku dan Shafira masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka.

Seperti waktu aku berpapasan dengan Agam di tempat sepi, aku duduk di pangkuannya sementara tangannya menggerayangi dadaku, dan bibirnya berciuman dengan bibirku, dan kontolnya menusuk-nusukku dari bawah.

Sungguh pengalaman yang mendebarkan dan penuh nikmat badanku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aku malah ketagihan akan hal itu.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Diperkosa Pria Bertopeng Digubuk Kecil




Dewa Poker - Cerita ini berawal dari saat pulang dijalan yang biasanya dia lalui tiba tiba ada sepasang tangan yang kekar memaksa dan menarik Martha dari belakang kemudian gadis yang berjilbab cantik itu diseret ke dalam perkebunan karet yang sepi, dia sempat memberontak tapi apa ada kekuatan gadis berjilbab itu hanyalah seberapa kecil dari pria kekar itu.

Kisah kelam yang di alami Matha gadis berjilbab itu dimulai dia diseret sampai menuju gubug yang nampaknya tempat itu sebagai istrihat petani sekitar, tapi saat itu memang sepi karena waktu sudah menunjukan malam hari, Dijungkalkannya tubuh Martha ke atas matras yang ada didalam ruangan gubuk itu seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga telanjang bulat.

Nampak kemaluan pria bertopeng itu mengacung tegak sepertinya ia sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK berjilbab itu. Martha yang terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit ia berusaha kabur. Namun apa daya sebuah pukulan keras mendarat telak diperutnya.

“Akkhh”, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab diatas matras.

Tubuhnya terbaring melengkung dengan tangannya memegangi perutnya yang ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng yang telah telanjang bulat itu menyingkap rok abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas pinggang. Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang.

“Ampun pak tolong jangan perkosa saya”, pinta Martha memelas.

Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi selain menjerit tertahan sambil menangis tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu mulai melucuti celana dalam Martha. Belahan memek yang nampak ditumbuhi bulu-bulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu.

Diraba-rabanya memek dara berjilbab yang masih mengenakan seragam sekolah namun rok abu-abu panjangnya yang sudah tersingkap itu dengan tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuk-nusuk kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya mencengkeram erat pinggiran matras.

Seumur hidupnya belum pernah ia merasakan perlakuan seperti ini. Dalam hati Martha hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya yang sial. Kepalanya yang terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya bisa menggeleng-geleng pelan seraya menahan perasaan aneh yang mulai merasuki dirinya. Dengan air mata berlinang bibirnya mendesah pelan sedangkan tubuhnya terkadang menggelinjang pelan.

Kelihatannya perlakuan pria bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang. Memek milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir yang keluar dari dalam memek. Melihat calon korbannya itu mulai terangsang akibat permainan jemarinya tangan kiri sang pria durjana beringsut menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu sembari tangan kanannya tetap mengobel memek si dara berjilbab.

Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yang tertutup oleh BH dan bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih itu seraya menyingkap BHnya. Payudara yang bulat padat dengan sepasang putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu tangan kiri pria durjana itu kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Martha.

Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin intens. Nafasnya naik turun terengah-engah sedang bibirnya mendesah perlahan. Kelihatannya ABG berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi akibat perlakuan lelaki bertopeng itu. Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yang mengucur dari dalam memek Martha.

Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan jemarinya dari memek dan buah dada dara SMK berjilbab itu.Pria itu ingin segera merasakan kenikmatan memek legit milik korbannya itu. Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan kontol yang besar miliknya kearah memek Martha. Dan,

“Aakkhhh…”, jerit Martha menahan rasa sakit yang ada diselangkangannya itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir bawahnya.

Kedua tangannya mencengkeram erat matras. Nafasnya tersengal-sengal menahan sakit. Perlahan senti demi senti kontol pria itu berpenetrasi kedalam memek perawan sang siswi berjilbab korbannya. Belahan memek dara itu nampak menggembung seiring dengan masuknya kontol tersebut. Sesaat kemudian ia memberi nafas kepada gadis belia berjilbab yang dientotinya itu agar memeknya dapat menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan ukuran kontolnya yang begitu besar merangsang.

Terlihat bibir memeknya telah ikut melesak masuk kedalam pula tatkala dipaksa harus menelan batang kontol lelaki itu yang kini sudah menancap pada memeknya disela-sela kedua belah pahanya yang terbuka. Kenikmatan demi kenikmatan yang dirasakan oleh bajingan itu ternyata sangat bertolak belakang sekali dengan apa yang dirasakan siswi berjilbab itu kini.

Ia yang baru kali ini di sebadani oleh seorang lelaki begitu merasakan kesakitan yang amat tak terperikan. Jeritannya yang tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti mengiringi kemenangan lelaki perkasa itu yang berhasil menaklukkannya dan membuat Martha dengan terpaksa merelakan keperawanannya tanpa ampun dibawah dekapan lelaki bajingan yang memperkosanya secara brutal ini.

Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecut-lecut mengikuti arah kepalanya yang terus terbanting-banting di atas matras ke kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yang terjadi menimpa dirinya ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali kedua pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yang telah mengering.

Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yang kini berada dibawahnya dan dada bidang perkasa nan sarat dengan bulu-bulu lebatnya itu menekan kedua belah payudara korbannya. Wajah lelaki itu menelusuri leher jenjang yang tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga membuat kepala Martha tak lagi dapat bergolek kesana kemari.

Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dengan rakusnya dari pangkal telinga sampai pundak kanannya, melumuri area itu dengan air liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri gadis itu yang semakin mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk tangan kanannya yang kasar.

Dengan gencar diremas-remasnya bongkahan daging susu yang masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan turun sama sekali serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah mempesona nan menghiasi bagian dadanya yang jatuh dalam dekapan sang pria jahanam itu. Ciuman ganas penuh birahi yang luar biasa buas dari sang durjana kepada korbannya menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu.


Kedua bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu seketika dalam peraduan adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu telah memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yang terpejam erat dan menari-nari di dalamnya berusaha terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini Martha hanya bisa pasrah merelakan lidahnya yang telah dikaitkan oleh tarian lidah lelaki tersebut yang elastis, kadang pula lemas seperti tali yang meliuk-liuk maupun mengait lidah mungilnya.

Setelah dirasanya telah puas mencicipi keperawanan sang dara, kini kontol yang cukup lama terbenam di dasar memek itu kini ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yang tadinya melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah ruah.

“Psshh…! sleph.. wes hewess..!”,

Suara yang ditimbulkan dari pelepasan batang kontol yang tertancap pada memek sang perawan itu begitu sangat khas sekali di telinga dan proses merenggut kesucian gadis berjilbab itu dimulailah. Kini seiring dengan pergerakan urat kontol lelaki jahanam itu yang telah keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam belahan memek dara berjilbab itu yang merekah membuat bibir-bibir memek korbannya menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan.

Bersamaan itu pula dari sela-sela liang memeknya dimana kulit-kulit kemaluan bajingan itu bersarang didalamnya. kini tampak berkilat-kilat basah oleh lendir memeknya yang melumasi jajaran tonggak daging kontolnya mulai menetes darah segar kesuciannya yang pada akhirnya berhasil direnggut paksa jua dari tubuhnya.

“Mmpphff! Ugh! Ughff!!”,

Itulah suara rintihan dari seorang dara berjilbab yang terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan penuh nista ini, sementara sela-sela memeknya yang telah diluluh lantakkan itu masih berdesis-desis tatkala melepaskan batang kontol lelaki tersebut dari dasar peranakkannya diiringi senyum kemenangan kepala rampok itu.

Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan menelan puting susunya sekaligus, lalu disedot-sedot dengan buas penuh dengan nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi SMK berjilbab itu sampai menggeliat-liat dibuatnya seiring dengan dimulainya hentakkan pinggul lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dengan rok panjang abu-abu yang tersingkap sampai sepinggang.

Kini korbannya yang mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada kejantanannya. Derai-derai air mata di pipi mulusnya itu telah dibersihkan pula oleh telapak tangannya yang kekar. Sepasang betisnya yang masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan.

Kaki-kaki indah yang masih memakai sepatu warna hitam dengan kaus kaki panjang berwarna putih yang terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman lelaki bajingan itu pada liang memeknya dan seragam putih abu-abu yang teringkap itu sudah bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempas-hempas dibuatnya.

Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot tubuh Martha yang masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya sehingga kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan kedua tumit kaki indahnya bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.

Wajahnya yang cantik dengan jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang Kedua kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan kanan sang lelaki jahanam yang telah leluasa menikmati kehangatan tubuh mudanya itu. Dalam posisi yang sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat gadis yang berkulit putih mulus licin itu semakin mencuat keatas mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan lelaki itu yang masih terlihat seret keluar masuk pada memeknya.

Kedua biji pelir lelaki itu yang terpontang-panting menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya semakin nyata mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yang telah bercampur aduk dengan darah kesuciannya nan terus menggenangi mulut memeknya dan dijadikan bulan-bulanan olehnya.

Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu telah merembes sampai membasahi lubang anusnya yang begitu kecil tak berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati ini beserta bercak-bercak darah keperawanannya yang telah direnggut Matras tempat tumpuan adegan persetubuhan mereka itupun mulai berdentum-dentum seiring dengan suara decakan peret pada lubang memek dara berjilbab yang digagahi oleh bajingan zina ini.

“Ough… ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayang.. Ohh.. ohh.. sempit sekali sihh.. masih peret nihh Uhh.. Ohh… Ouh”, Seloroh itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan daging belia korbannya ini.

“Ahh…! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keras-keras.. uhh..ahh”, pinta Martha itu akhirnya.

“Enak sayang?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh kasihan.. tahan sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..”, balas lelaki itu yang asyik menggenjot memek milik siswi berjilbab itu.

“Sshh.. ahh… sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh”, pintanya di sela-sela tubuhnya yang terhentak- hentak tanpa perlawanan lagi.

Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya kini telah pasrah melayani keinginannya. “Jangan ditahan terus dong ku ini sayang.. terima saja apa adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh.. ohh.. legit sekali kepunyaanmu ini.. ohh”,

Perintah itu yang kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab itu yang semakin membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yang melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman kontol besar yang tertanam didalam isi belahan daging surganya.

Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup terkena pukulan-pukulan kedua biji kontol lelaki jantan itu yang terbanting-banting di bongkahan pantat yang mungil mengangkang seakan sengaja ia mempertontonkan miliknya yang indah namun terlarang Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan malam yang semakin larut dalam keheningannya.

Seakan tak terpisahkan lagi dalam gelora nafsu membara yang menyala-nyala dikamar gubuk yang telah pengap dan sesak oleh permainan asmara nista berbirahi hina ini. Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat lelaki perkasa itu mengendorkan goyangan pinggulnya dan terus melesak-lesakkan kontolnya mengaduk-aduk isi dalam lubang memek dara berjilbab itu yang telah sembab membengkak dan semakin memerah warnanya.

Tak lama kemudian tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka dengan rok abu-abu panjang yang tersingkap sepinggang itu yang berada dibawah lelaki durjana tersebut menggelinjang kencang seiring dengan luapan puncak orgasmenya yang kedua. Perut rampingnya yang dihiasi pusarnya nan begitu indah tampak berkedut-kedut mengikuti gelinjangan tubuh setengah bugilnya.

Kedua kakinya yang masih bersepatu itu kini menendang-nendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yang melanda sekujur tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka itu. Dan belum lagi kelojotan siswi berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera mencabut kontolnya dari dalam liang memeknya yang tengah bergetar didera arus birahi sanggamanya.

“Wess hewess.. poof!!”, begitulah suara yang dihasilkan saat batang kontol lelaki itu dicabut dari jepitan lubang memek Martha yang telah kehilangan keperawanannya ini.


Sekujur kulit luar dari kontol nan demikian perkasanya penuh dengan lelehan lendir memek yang bercampur dengan lumuran darah segar kesucian siswi SMK berjilbab cantik itu yang belepotan melumuri tonggak kontolnya yang masih mengacung tegak mengangguk-angguk. Kedua tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras sehingga ujung kaki yang masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah menggantung tanpa daya.

Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-jari kaki indahnya mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian membendung gelora birahinya yang kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu. Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada wajah lelaki itu yang menadahkan lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir memek gadis berjilbab putih tersebut dengan daerah duburnya dan ia tempelkan disitu.

Berikutnya dari mulut memeknya yang kini sudah tak berbentuk garis vertikal yang sempit seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi dua garis bergelombang dengan kelentitnya yang bengap dan basah itu terkuak sejelas-jelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran sebutir telur burung puyuh.

Cairan yang keluar dari memek itu langsung ditelan oleh lelaki itu dengan rakusnya bak orang yang tengah kehausan nan amat sangat. Dengan lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak kedalam isi belahan memek korbannya, menyapu segenap dinding bagian dalam memek gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun.

Tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka milik dara itu kini terjerembab pada hamparan matras yang terbentang awut-awutan disana sini dan ditengahnya telah terdapat noda darah dari kesuciannya. Jilbab putih yang dikenakannya pun basah oleh keringat yang menucur deras dari kepalanya.

Selain itu sebagian rok panjang abu-abu seragamnya dibasahi oleh keringat keduanya dan juga lendir-lendir yang berasal dari kedua kelamin yang berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yang amat sangat mendera tubuh dengan seragam sekolah yang tersingkapnya kini telah lusuh tanpa tenaga lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi semuanya.

Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yang masih menderu-deru, tetapi kini tubuh setengah telanjang gadis itu yang ramping itu dibalikkan secara paksa oleh lelaki itu sehingga tertelungkup. Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yang telah menempel pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan bongkahan pantat gadis yang telah lemas itu terjungkit keatas kini.

Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak dalam posisi menungging. Agaknya ia akan mengentoti Martha dengan mengambil gaya dari anjing yang tengah kawin. Namun sebelum itu tangannya berpindah lagi menyingkap rok abu-abu panjang milik Martha yang sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya.

Lalu ditelusurinya pantat itu dengan jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada, lalu lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa rasa jijik sama sekali mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang hajat. Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dengan nilai kenikmatan yang dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda berjilbab dengan mengabaikan aroma tak sedap yang terpancar dari dalamnya.

Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yang begitu sangat lezat baginya ini, kini tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan pantat korbannya, setelah itu batang kontolnya kembali ia selusupkan ke dalam memek gadis itu yang telah kehabisan suaranya karena kecapaian melayani birahi lelaki perkasa ini.

Bajingan itu memperkosa memeknya dari arah belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya, yang ada hanyalah nafsu yang harus ia tuntaskan walaupun harus mempertaruhkan dirinya yang sewaktu-waktu dapat tertangkap oleh aparat hukum. Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yang menghiasi bawah perut lelaki itu seakan terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik berjilbab ini tatkala kontolnya terus menyodok-nyodok isi dalam liang memeknya.

Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih orgasmenya untuk yang ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru kedua kali jikalau dihitung dari saat mula Martha disetubuhi lelaki jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan diri lagi usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yang staminanya begitu sangat luar biasa.

Rasanya jarang sekali lelaki yang mempunyai daya tahan tubuh seperti pria durjana bertopeng ini. Setelah puas mereguk cairan lendir madu surgawi yang telah dihasilkan kembali oleh memek gadis itu pada puncak kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu yang telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yang setengah telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini dengan brutal.

Tampak sekarang pompaan kontol lelaki ini pada memek korbannya terus bertambah kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah benar-benar basah oleh keringat keduanya yang semakin memanas. Andai saja Martha tidak sadarkan diri seperti sekarang ini, mungkin ia akan meminta ampun karena pasti memeknya akan terasa nyeri diperlakukan sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.

Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat diatas tubuh korbannya yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik ini, bajingan itu memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yang meledak-ledak kedalam tubuhnya. Paha yang terbuka membentuk huruf “V” dari tubuh Martha itu ditekannya kuat-kuat.

Tubuh kekarnya seakan telah lekat menjadi satu dengan korbannya. Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan seluruh persediaan cairan mani lelakinya yang sejak tadi tersimpan di kedua belah biji kontol besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kontol lelaki itu yang mengandung benih-benih cintanya kini memuncrat-muncrat mengisi rongga rahim siswi berjilbab itu yang tengah dalam keadaan subur malam itu.

“Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!”,

Benih lelaki itu begitu tersembur dengan sangat cepat menyemburat kuat ke dalam isi dasar belahan memek Martha sang siswi SMK berjilbab yang dikangkanginya tanpa pelindung sama sekali. Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas mengalir deras kedalam liangnya…..

”Ahhhhhhh…….. ….”, pekik puas pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya mencengkeram rok abu-abu panjang seragam sekolah Martha yang tersingkap sepinggang.

Lalu durjana itupun rubuh menindih tubuh korbannya dengan rasa puas tak terkira. Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yang nampak hanyalah pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh seorang perempuan belia berjilbab putih dengan seragam putih abu-abunya telah tersingkap serta awut-awutan.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Mahasiswa Judes Diperkosa Pemabok




Dewa Poker - Cerita ini berawal dari minggu siang itu udara Jakarta panas sekali. Sebuah metromini masih ngetem di depan sebuah gedung di Jakarta utara, menunggu penumpang. Meski kesal, para penumpang terpaksa bersabar. Tak lama, masuk seorang pemuda preman. Sebut saja namanya Joni. Dengan mulut bau minuman, dia lantas beraksi di depan para penumpang metromini.

“Siang bapak-ibu, langsung aja, saya minta duit recehnya 500 atau 1000 perak. Receh buat anda, berharga buat saya!”.

Joni lantas menadahkan tangannya ke tiap penumpang. Ada yang ngasih, ada yang cuma melambaikan tangan. Di pojok, seorang mahasiswi asyik dengan handphonenya sehingga dia tidak sadar kalau Joni sudah di depannya dan menadahkan tangan.

“Mbak! recehnya dong!” kata Joni sambil nyolek mahasiswi itu.

“Ih apaan sih! Ga ada!” kata mahasiswi yang kita sebut saja Santi itu sambil sebal. Dia lantas bangkit dan pindah duduk ke bangku depan.

Joni melotot. Dalam hatinya dia ngedumel, “Sialan lo! awas lo ya!”.

Biasanya langsung turun, Joni kali ini tetap di dalam metromini, duduk sambil agak sembunyi di bangku belakang. Metromini berjalan lagi. Saat sampai di depan sebuah mal besar, metromini berhenti. Beberapa penumpang turun termasuk Santi. Dia tidak sadar kalau Joni ikut turun dan membuntuti agak jauh di belakang.

Merry keluar-masuk beberapa toko di dalam mal, sedangkan Joni memperhatikannya terus. Selang beberapa saat, Joni melihat Santi berjalan ke arah WC.

“Ini dia kesempatan gue. Awas lo ya!” kata Joni dalam hati.


Sambil celingak-celinguk, Joni memperhatikan sekeliling. Kebetulan WC itu berada di pojok gedung dan suasana sepi. Dia melihat Santi sudah masuk ke dalam WC perempuan. Joni segera ikut masuk setelah melihat tidak ada penjaga di situ. Dia lalu mengganjal pintu masuk dengan bangku di situ supaya tidak ada yang bisa masuk lagi.

Dia kemudian bersembunyi di sebuah kamar toilet yang kosong sambil mendengarkan Santi yang sedang buang air. Joni mendengar pintu toilet tempat Merry berada terbuka. Pelan-pelan dia mengintip dan melihat Santi sudah keluar dan kini sedang berada di depan kaca sambil membetulkan roknya.

“Ini dia saatnya!” kata Joni. Dengan cepat dia keluar dari toilet lalu berlari ke belakang Santi, memiting lehernya lalu membantingnya ke lantai. Merry yang tidak tahu bakal diserang menjadi kaget. Dia mencoba bangun tapi Joni segera memukul wajahnya dan perutnya. Buk! Buk!

Saking kerasnya pukulan, Santi langsung mengerang kesakitan. Joni tidak tanggung-tanggung lagi. Dia segera menyibakkan rok yang dipakai Santi, langsung menarik celana dalam putih yang dipakai mahasiswi itu. “Awas lo anjing lo!” kata Joni dengan ganas.

Joni lantas menindih Santi, tangannya berusaha membuka paha Santi lebar-lebar. Santi yang masih kesakitan berusaha menangkis tapi tidak kuat melawan Joni yang sudah nafsu. Dengan terburu-buru, Joni lalu membuka retsleting celananya dan memperosotkan celananya. Kontolnya yang sudah tegang langsung keluar.

Sambil tangan kanannya memegang kedua tangan Santi, Joni memakai tangan kirinya untuk mengarahkan kontolnya ke arah vagina mahasiswi itu. Santi mulai menangis tapi langsung ditampar Joni. Joni mulai mencoba memasukkan kepala kontolnya tapi masih susah karena lobang memek Merry kecil dan masih kering.

“anjing lo!” sumpah Joni lagi sambil membuang ludah yang kemudian dipakai membasahi kontolnya.

Kali ini kepala kontolnya mulai bisa masuk. Joni lantas mengangkat kedua kaki Santi supaya dia lebih leluasa beraksi. Santi terus menangis dan mengerang, tapi tidak bisa apa-apa karena tangannya dipegangi. Dengan sekuat tenaga Joni mencoba memasukkan batang kontolnya dan kali ini mulai masuk.


Joni merasa ada sesuatu yang menghalangi. “Ini dia perawan asli!” kata Joni dalam hati sambil ketawa-ketawa. Dia agak mencabut keluar kontolnya, lalu dengan sekuat tenaga mendorong kontolnya sejauh-jauhnya ke dalam memek Santi. Slep! Srot! Selaput darah Santi pecah!

“Aaa..huhuhuhuh!” jerit Santi yang kesakitan setelah selaput daranya pecah ditembus kontol Joni. Perlahan darah kental mulai keluar dari lobang vaginanya, membasahi lantai WC.

Joni masih terengah-engah, kontolnya keluar-masuk memek Santi. Peluh Joni menetes membasahi muka mahasiswi yang terus menangis. “Rasain lo anjing!” kata Joni sambil kembali menampar perempuan manis itu.

Karena sudah tidak tahan lagi, Joni segera mengangkat kaki Santi lebar-lebar, lalu sambil mengeden keras, dia segera mengucurkan seluruh air maninya di dalam memek perempuan itu.

“Aaah…!” kata Joni sambil mengeden menahan kenikmatan.

Joni terdiam sejenak. Seluruh kenikmatan itu membuat badannya bergetar. di bawah badannya, Santi masih mengguguk menangis kesakitan.

Perlahan Joni bangun, mengusap kepala kontolnya yang masih berlumur darah dengan celana dalam Santi. Lantas celana dalam itu dilemparkannya ke muka perempuan itu. “Nih rasain lo anjing!”

Joni lantas memakai kembali celananya dan perlahan sambil celingak-celinguk melihat keluar dari pintu WC. Aman, tidak ada orang lain. Dia segera sedikit berlari keluar dari mal itu dan lantas mencegat sebuah metromini untuk kembali ke tempat nongkrongnya.

Santi sendiri perlahan bangkit dari lantai WC. Memeknya perih sekali. Dia menangis lalu berusaha bangkit sambil berpegangan ke dinding WC. Darah masih mengalir dari memeknya dan jatuh ke paha. Dengan terseok-seok Santi kembali masuk toilet dan menggunakan celana dalamnya untuk membersihkan diri. Sungguh hari itu menjadi hari kelam baginya.


Post By : SogoPoker
Share:

Cerita Dewasa - Salah Kamar Hotel Jadi Perkara




Dewa Poker - Namaku adalah Santoso. Saya bekerja di suatu pabrik di sekitar kota B. Saya bekerja di sana sudah hampir satu tahun. Saya adalah laki laki single berusia 20 tahun dengan tinggi 170cm dan berat badan 65kg. Sebenarnya saya malas menceritakan pengalaman saya tentang sex tapi karena di situs ini banyak cerita yang merangsang, jadi saya sesekali mencoba untuk menulisnya. Setiap tahun pabrik selalu mencutikan karyawan selama seminggu dan inilah saatnya para karyawan berlibur. Aku merencanakan berlibur sendiri di pantai. Jadi aku langsung pulang setelah mendapat gaji dari atasan dan merapikan baju ke koper untuk ke pantai. Aku mengunakan bis untuk pergi ke pantai. Perjalanan sangat cepat setelahhanya memakan waktu 30 menit.

Setelah sampai di pantai, aku mengambil koperku ke tempat resepsionisdan memesan hotel untuk istirahat. Tapi aku terkejut ketika seseorang bangun dari tempat duduknya. Dia adalah perempuan yang sangat cantik dengan tubuh tinggi sekitar 160cm.Aku agak terbengong sejenak dan tibatiba.. Ada apa pak? tanya cewek itu.
Eee Saya ingin memesan kamar. Jawabku.
Mau pesan yang mana mas?, disini ada tiga macam kamar. tanya lagi dengan menunjukan papan harga tiga kamar. Hammer Of Thor
Aku agak bingung memilih kamar karena aku terpesona oleh kecantikan gadis ini.
Saya ingin kelas menengah Jawabku setelah berusaha menghilangkan melamunnya.
Harganya Rpxxx Jawab cewek itu.

Lalu aku membayar uang tersebut. Pada saat dia mengetik komputer resepsionis, aku sengaja melihat namanya yang menempel di baju sakunya. Lia namanya.
Aku juga lihat tubuhnya dan aku mengelengkan kepalaku sambil berpikir, Benar benar sempurna. Walaupun dia mengunakan jas seperti layaknya karyawan tapi tubuhnya sangat seksi. Aku terus bengong sambil menunggu dia selesai mengetik. Akhirnya dia mengangkat kepalanya dan mengasih kunci itu sambil berkata Selamat menikmati hotel kami. Aku mengambil kunci itu dan naik ke kamar hotel. Sesampai di kamar hotel, aku berbaring di ranjang dan memikirkan perempuan tersebut. Tapi lamakelamaan aku jadi mulai terangsang dan burungku berdenyut ingin keluar dari sarangnya. Aku ingin berusaha untuk tidak memikirkan yang tidak tidak, tapi burungku terus berontak ingin keluar. Jadi aku melorotkan celana jeans dan celana dalamku sampai ke paha. Muncullah Elang tanpa sayap yang tegak itu.

Aku mulai memegang penisku sendiri sambil memikirkan perempuan tersebut. Aku tidak tahan dan mulai mengocok penisku sendiri dengan irama pelan. Setelah mengocok lama, aku merasakan kamarku menjadi panas jadi aku berdiri dan berhenti sejenak untuk melepaskan semua pakaian. Aku ingin memulainya lagi tapi tibatiba ada orang yang membuka pintu kamarku. Aku sangat kaget dan berusaha memakai bajuku tapi seseorang terlanjur melihatku. Ternyata perempuan lain yang tak kukenal tapi sangat cantik. Kami saling bertatapan sejenak dan perempuan itu mulai bicara.
Ap..akah. in..i kamar no.xxx? Agen Hammer Of Thor

Aku terkejut mendengar perkataannya karena biasanya perempuan langsung menutup pintunya kalau melihat tubuh telanjang lawan jenis. Aku bingung harus menjawabapa karena takut salah. Masih dalam keadaan telanjang,aku memberanikan diri dan menjawab. Tolong anda masuk dan tutup pintunya dulu.
Aku mulai merasa sangat kacau karena aku tidak tahu apa yang kukatakan benar atau salah. Perempuan itu tersenyum dan masuk ke dalam kamarku. Setelah menutupi pintu kamarku, dia bertanya lagi.
Apakah ini kamar no.xxx?
Aku sangat pusing melihat keadaan sekarang dan bermaksud untuk lari tapi aku tidak bisa lari. Aku menghembus napasku dalamdalam dan berkata. Ini.. bukan.. kamar xxx..
Setelah mendengar jawabanku, dia tidak pergi malah mendekatiku dan berkata.

Kenapa kau masih dalam keadaan telanjang?
Setelah mendengar perkataan itu, aku masih bingung sekaligus terangsang seolah ingin cepatcepat bergumul dengannya tapi juga takut karena belum pernah melakukan hubungan dengan lawan jenis.
Tangan kanan perempuan itu mulai memegang badan badanku dengan usapan kecil. Aku masih belum tahu apa yang harus kulakukan. Tangan kirinya memegang alat vitalku dan bertanya. Apakah kau pernah melakukannya?
Aku tidak menjawab dan langsung mencium bibir mungil itu secara acak acakan. Dia pun mulai membalasnya. Aku kaget dengan reaksiku sendiri karena aku tidak memerintahkan untuk mencium. Dia mulai mengeluarkan lidahnya dan mencari lidahku. Aku jadi mulai membalasnya.

Setelah beberapa saat kami ciuman, dia melepaskan ciumannya dan berkata di dekat telingaku. Tenang saja, kita akan bersenang senang.
Dia membuka semua bajunya dan melempar di lantai. Tampaklah bukit kembar yang lumayan besar dan garis feminimnya dengan sedikit berbulu. Aku menelan ludah setelah melihat tubuh wanita yang begitu indahnya tepat di depan mataku. Dia mendorongku ke tempat ranjang dan aku jatuh terbaring di ranjang. Dia datang dan mulai mengusap elangku. Ahh Gunamku.
Apakah enak mas? Tanya si cewek.

En..ahhkk.k Hammer Of Thor Asli
belum sempat aku menjawab, dia sudah memasukin penisku ke dalam mulutnya. Dia masih mengulum penisku yang membuatku meremmelek dengan napas yang tidak teratur.
Ahhhkkkkk.
Ahhhkkkkk
Ahhhkkkkk.
Aku mengerang saat lidahnya menjilati lubang penisku. Dia terus menjilati lubang penisku jadi rasanya seperti mau cepat cepat keluar. Setelah beberapa saat, aku mulai gatal dan berdenyut di sekitar penisku.
A..khhhhu ti.d..ahkkkhh..uu..aaaatttt. Teriakku.


Aku langsung menyemburkan cairan kejantananku ke dalam mulut perempuan itu. Cairan yang kukeluarkan sangat banyak tapi sepertinya perempuan itu menelan sebagian spermaku. Badanku langsung terasa lemas dan serasa ingin tidur.
Mas jangan tidur dulu dong mas!! teriak cewek itu sambil menepuk dadaku.
Aku terbangun dan ingat bahwa aku sedang melakukan hubungan.
Ak..u be..nar be..nar di..buat kamu pingsan,
eh ngo..mong ngomong kamu siapa? Aku berbicara setelah ingat bahwa aku ingin tahu siapa dia.
Kalo mas ingin tahu siapa aku, kau harus melakukannya sekali lagi, setuju tidak? tantang cewek itu.

Iya deh. jawabku dengan lebih percaya diri dan langsung bangun dari tempat tidur untuk melakukan seksual. Aku membalikkan badan cewek itu menjadi tidur berbaring dan langsung menjilat payudaranya mulai dari kiri dan menekan
jari telunjuk ke punting kanan cewek itu.
Ahh.. Gunam cewek itu.
Aku terus menjilat puting kirinya cewek itu dengan lembut dan menghisap sambil mengoyangkan jari telunjuk kiri ke punting kanannya. Ini membuat dia meremmelek dan
Ahhhhgeli. geeelliiiii ahhh. Masssss rintih cewek itu dengan suara menggoda.

Aku yang tadinya sudah kecapean mulai terangsang lagi setelah mendengar suara merdu yang mengoda. Aku terus menjilati kadang kadang mencium, menghisap dalamdalam supaya ingin merasakan nikmat punting susu seorang wanita.
Setelah puas dengan yang punting kiri, aku menghisap yang kanan. Ini kulakukan berulang kali sampai payudaranya basah penuh oleh cairan ludahku. Tangan kananku mulai menurun dan memegang bagian feminim wanita tersebut. Aku mencoba memegangnya dengan seluruh tangan tetapi wanita tersebut menolaknya dengan mengrapatkan kedua pahanya. Aku
ingin berusahanya tetapi dia mengatakan sesuatu diiringi dengan rintihan.

Mas s ja ngan. duuullluuuuu..mas
Sayyaaa. massiihhh.. pe..rrraaaa.wwa.aannn kata cewek itu.
Aku tidak perduli dengan rintihan tersebut dan mencobanya dengan mencium bibirnya dengan tangan kiriku memijit bagian kanan punting wanita tersebut. Setelah mencium bibir tersebut aku menulusuri leher wanita tersebut. Gellllliiiiii.. ahhhhh. ngillluuuu rintih wanita tersebut.

Aku ingin sekali rasanya untuk cepat cepat menghabisinya tetapi aku masih bingung harus merangsangkan bagian mana lagi supaya dia terangsang. Jadi aku mendekatkan kuping wanita itu dan mengatakan sesuatu. Sayang, saya ingin sekali mencicipi keharuman feminim mu.
Tuunnnnngggguuuuu. Masssssss.. Ahhhh. Jawab Cewek itu.
Tetapi kata kata tersebut mulai melemah dan pada saat tangan kananku mulai membuka bagian paha cewek itu, dia sepertinya tidak menolak. Dia membuka pahanya dan aku mulai merasakan kehangatan bagian bawah cewek tersebut.
Aku mulai memegangnya dengan telapak penuh dan mengerakannya naik turun dengan irama pelan.

ShhhhhShhh Cewek itu merintih.
Hhhhhh.hhhhhh Aku memberanikan diri dan mulai mengosokkan vaginanya dengan agak cepat sambil menghisap puntingnya sangat dalam. Ini membuat dia tambah terangsang dan aku mulai merasakan lembab vagina perempuan tersebut.Aku melepaskan ciuman tersebut dan langsung menurun ke bagian feminim tersebut. Aku mengendus dan merasakan keharuman yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku pun memulainya dengan jilatan kecil di permukaan vagina yang membuat napasnya tidak teratur.

Hhhhh.hhhhhh A..ku.ahhhhhhssssshhhh Cewek itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu tetapi aku tidak memperdulinya dan menjilatinya dengan lebih cepat. Aku menjilatinya terusmenerus sampai aku mulai merasakan ada sesuatu yang seperti bola kecil mencuat keluar. Aku tidak mengerti dan coba untuk menjilatinya tapi tibatiba.
Ahhhhkkkkk.. Ge..lllllliiiiii.. niiikkkAhhhhh.mat ahh..
Cewek itu merintih lebih keras seolah olah ingin minta tolong pada seseorang. Aku pun mengerti ternyata dia merasa nikmat kalau dijilat di daerah situ. Dia mulai menjambak kepalaku yang membuatku kesakitan tapi aku tidak raguragu lagi dan mulai menjilatinya terusmenerus sampai tiba tiba aku mendengar sesuatu.

Ahhhhh.. kk. Akuuuu iiiiinnngggiiinnn. kkkkeeeelllluuuuaarrr
Bersamaan dengan suara itu, aku merasa ada cairan yang keluar sangat deras. Kepalaku pun dijepit eraterat yang membuatku tidak bisa bergerak. Aku merasa sesak napas karena tidak ada ruangan yang bisa buat bernapas. Aku diam sejenak untuk mengetahui apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, tangan yang memjambakku mengendor dan kaki yang menjepitku pun melepas. Aku mengangkat kepala dan lihat matanya mulai terbuka.
Ma..sss.kamuhebbaattt. Ujar cewek itu.
Kamu juga hebat sayang. Jawabku.

Masss, kau.. tahu.tidak. bahwa. kau. sala.h kam..ar? Tanya cewek itu dengan suara lemas.
Aku agak bingung dan berbicara kembali. Ini kan kamar yyy.
Tidak, Ini kam..arxxx tutur cewek itu.
Aku kaget setengah mati dan baru mengerti bahwa akulah yang salah.
Nama kamu siapa sayang? Aku tanya dia setelah tenang dengan memegang pipinya.

Ak.u ada..lah Cellia. Jawabnya.
Apakah kau mau jadi istri saya? Tanyaku.
Kau be..narbe..nar nak..al. Jawabnya.
Setelah menjawab itu, aku langsung mencium bibirnya dan memulai permainannya lagi. Aku mengeluarkan lidahku dan mencari lidahnya untuk dimain. Dia pun membalasnya dengan penuh nafsu.
mmm..mmmmm.. itulah suara yang dikeluarkan waktu lidah kamiberadu. Aku terus memainkan lidahnya sambil kuangkat setengah badannya. Keadaanku sekarang lebih tenang dibanding yang tadi jadi aku melepas ciumannya dan dengan santai menjilati lehernya naik turun.


Hhhhhhh..hhhhh.. itulah suara cewek yang lagi mendesah. Permainan di leher sudah cukup untukku dan aku
bermaksud untuk mulai lagi di bagian dadanya. Aku turun dan mulai menghisap payudara kirinya. Aku menyedot, mencium, mengendus payudaranya. Sedangkan tanganku mulai lagi memijit kanan payudara indah itu. Aku menghisap
terusmenerus sampai payudara kirinya basah kuyup dan aku pun berpindah lagi menghisap ke punting kanan. Aku mengulang terusmenerus dari kirike kanan, dan kanan ke kiri.
Ahhhh Ahhhhh Ahhhhh. geeee.llliiii. ngillluuuu. Itulah katakata
yang terulang terus menerus.

Maaaassssss. co.bbbaaa.. mm..aa..sssuuuukkkiiiinnn. mmm..aaaa..ssss.. Akkkuuuuu suuu..dd..ahhh siiiaaappppAkhh.
Sepertinya kata itu mulai muncul ketika aku mengigit kecil di punting kanan wanita itu.Aku masih belum ingin menancap gas karena pikiranku sudah agak tenang, aku ingin dia merasakan kehebatan permainanku. Tetapi dia sangat ganas. Dia membalikan tubuhku dan menindihnya di atas tubuhku. Aku tidak bisa apaapa dan mengikuti permainannya. Dia menunduk dan menjilati puntingku.
Ahhhkk.Ahhhh.

Desahku sambil berusaha mengangkat kepalanya. Tetapi dia melarang dan menepis kedua tanganku. Setelah menjilat sebentar puntingku, dia duduk memegang penisku dan berusaha memasukinya ke dalam liang vaginanya. Astaga, ini perempuan masih perawan tapi berani memasukinya, benar benar lihai. pikirku. Saat memasuki ke dalam liang vaginanya, aku mengalami kesulitan. Aku merasa susah sekali memasukinya. Dia mulai menekan sedikit demi sedikit dan akhirnya masuk setengah. Setelahmemasukinya, dia mulai mengenjot dengan irama pelan.

AhhhAhhh. Kami berdua mendesah secara bersama. Aku merasa sepertinya ada sesuatu yang menyentuh seperti dinding di dalam vaginanya tetapi aku tidak tahu apa itu karena yang kurasakan saat itu hanyalah nikmat. Aku mulai
mengangkat pinggulku untuk menusuknya lebih dalam.
Ahhhh.Ahhhh. Kami terus mendesah tidak beraturan. Permainan yang menyenangkan ini kuteruskan dengan irama agak cepat tapi sepertinya cewek itu agak kesakitan.
A.dduu..hhh sssaakkkkk..iiiitttt Say..,
ke..na..pa? Tanyaku.
Akuuu suudddaahh.Ahhhhh. Jawabnya
terhenti. Ke..na..pa? Tanyaku penasaran.

ttiiiddaakkkperaawwa..nnn Lanjutnya lagi. Pada saat bersamaan dengan teriakan itu, aku merasakan seperti menembus sesuatu dan aku sadar pada saat darah mengalir di daerah perutku. Ternyata aku telah meregut
keperawanan gadis itu. Celaka, aku tidak sadar bahwa dia masih gadis karena saya terlalu keasyikan bermain. Pikirku. Pada saat yang sama, pikiranku juga merasakan menyesal sekaligus nikmat. Mau gimana lagi, nasi sudah jadi bubur!
Aku diam sejenak untuk menenangkan situasi. Setelah agak tenang, perempuan itu melihat ke arahku dengan agak merangsang sambil menekan dadaku dan mulai mengenjotnya lagi. Aku pun tersenyum dan mengetahui bahwa dia tidak menyesal kehilangan kegadisan

AhhhAhhhhhh. Kami mulai lagi mendesah hebat ketika enjotannya semakin cepat.
A.yooo.. masss. Dia mengatakan itu sambil mendesah.
massuuukkkiinn. ahhh ke.. daaaalaam. Dia terus berusaha mengatakan sesuatu.
akkk.uuuu in.giiin mera.a..saa..kan elangaahhhh.. bbeee..sss..aaa..rrr.
Aku tidak begitu jelas apa yang dia katakan, tetapi saya tahu bahwa dia menikmatinya karena dia terus mengenjotnya dengan irama lumayan cepat dibanding tadi. Marathon yang melelahkan masih terus berlanjut, permainan ini kurasakan sangat lama sampai aku mulai merasa ada yang berdenyut lagi di sekujur burungku.

Celliiaa, akkkkuuu..ahh iinnngggiinnnkkkeee..lllluuaaarrr..
Aku berbicara sambil memegang pinggul perempuan itu.
Sayyaa jjjuuu.gggaaa ttiiiddaakkk.aahhhhh ttaahhaaannn. Suara histeris perempuan itu mulai kencang. Tibatiba aku merasakan ada cairan banyak yang keluar dari liang tersebut dan memuncratkan di penisku. Cairan ini membuat permainanku ingin cepat berakhir karena sangat licin dan.
Ahhhhkkkkkkkk..Ahhhkkkkkk

Aku teriak sekencang kencangnya sambil menaikturunkan pinggul perempuan itu dengan sangat cepat.
CrooottttCrooottttt. Burungku akhirnya mengeluarkan cahaya putih yang sangat banyak. Kurasakan bahwa aku menyemburkannya 7 kali didalam liang vagina perempuan tersebut. Setelah beberapa saat, tanganku mulai berhenti dan melepaskannya. Aku pun terasa sangat lemas. Aku memejamkan mataku dan aku pun tertidur. Di detik terakhir, aku hanya merasakan bahwa perempuan itu tertidur di pangkuan dadaku. Setelah matahari terbit di pagi hari, aku pun pelanpelan membuka mataku. Aku masih bingung apakah kemarin aku bermimpi atau tidak. Aku pun menengok kiri dan kanan untuk mengetahuinya. Ternyata aku tidak mimpi dan aku melihat ada wanita sedang merapikan bajunya dan siap untuk pergi. Aku memanggilnya tapi.

Sayang, kau mau ke mana? Tanyaku.
Dia hanya tersenyum dan pergi keluar.
Aku pun tidur lagi karena aku benar benar kecapean. Sejak kemarin aku selesai kerja, aku tidak istirahat. Aku bangun lagi setelah segar dan memakai kembali pakaianku. Setelah selesai, aku pun keluar dengan bagasiku.
Aku melihat pintu nomor yang ditempel di pintu dan ternyata aku benarbenar salah. Ruanganku ada di sebelah. Aku taruh barangbarang di kamarku dan keluar. Pada saat aku keluar dan berjalan di lorong, aku melihat ada pembersih
ruangan berjalan menuju ke sini. Aku pun mengsenyum pagi ke pembersih lakilaki itu. Aku melewati pria itu dan mendengar suara pintu terbuka. Aku menengok sebentar dan aku kaget karena pintu yang dibuka adalah ruangan yang aku tidur bersama perempuan kemarin. Aku bergegas kembali ke sana dan menghentikannya.

Tunggu dulu pak, jangan dibersihin ruangan ini. Ah?
Pria itu sepertinya bingung. Ruangan ini kan sudah check out tadi pagi. Lanjut pria itu.
Emangnya ini ruangan bapak? Lanjut lagi dengan pertanyaan.
Aku bingung sekaligus kaget karena wanita yang bersetubuh denganku pergi begitu saja tanpa pemberitahuanku.
Tidak pak, aku pikir itu ruangan saya. Aku jawab setelah mengetahuinya.
Aku pun keluar hotel dengan menyesal dan pergi makan siang. Sisa liburanku hanyalah hampa karena aku sendiri di dalam hotel sambil menyedih hati berbaring di ranjang.


Post By : SogoPoker
Share:

Total Pageviews

Website kami :

SITUS

PILIH

POKERASTRO
BET2POKER
SOGOPOKER
AGUNGPOKER
OCEBET
SEVENBOLA
OPUSPOKER
TOPBET99
close
Agen Casino Terpercaya

close
Agen Casino Terpercaya

Recent Posts